SUKABUMI - Sebagian warga masyarakat Desa/Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, khususnya yang berada di dua Kedusunan, yakni Kedusunan Lima dan Kedusunan Enam, menghadapi masalah akses yang sulit dan mempertanyakan kelangkaan pelayanan ambulan perahu. Warga di Kampung-kampung seperti Kadudahung, Ciloma, Solokan Pari, Ciroyom, Cibadak, dan Cipaku, memiliki kesulitan dalam mencapai pelayanan kesehatan dan pendidikan akibat kondisi akses yang terbatas.
Daerah tersebut hanya dapat dicapai dengan menggunakan perahu melalui Sungai Cikaso, karena akses melalui jalan perhutani yang jaraknya lebih jauh juga tidak memadai.
Kepala Desa Cibitung, Iji Pahirudin menyebutkan bahwa sekitar 700 jiwa penduduk di dua Kedusunan tersebut mengalami kesulitan dalam mencapai pelayanan medis lanjutan saat ada warganya yang sakit dan membutuhkan perawatan yang lebih serius.
Iji berharap pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta dapat memberikan bantuan berupa ambulan perahu untuk melayani warga yang sakit dan membutuhkan perawatan medis di daerah tersebut.
"Hal ini juga akan membantu para siswa SMPN 4 Cibitung yang harus melewati Sungai Cikaso dengan perahu untuk pergi dan pulang dari sekolah."Ungkapnya
Saat ini, ada satu perahu bantuan dari Jabar Quick Respond yang tersedia. "Namun kondisinya sudah tua dan mesinnya sering mengalami kerusakan. Dengan bantuan sebuah ambulan perahu yang lebih baik, masyarakat dan siswa di Desa Cibitung dapat mengakses layanan kesehatan dan pendidikan dengan lebih mudah dan aman.Kata Iji Kepala Desa Cibitung
Permintaan ini disampaikan sebagai upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas warga Desa Cibitung dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan dan pendidikan yang layak. Diharapkan dengan adanya bantuan ambulan perahu, masalah akses yang sulit di daerah ini dapat teratasi dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat lokal.
Menurut Deden Deni Wahyudin Ketua Asosiasi Para Kepal Desa (APDESI) DPC Sukabumi Menjelaskan dan menyoroti dalam Kasus ini, Pemerintah Daerah harus bertanggung jawab dalam menangani masalah aksesibilitas yang sulit di Desa Cibitung. Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk perhatian dan tindakan dari pemerintah setempat.
"Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk warga, langkah-langkah penting harus diambil, termasuk alokasi dana dan sumber daya yang memadai untuk memperbaiki kondisi infrastruktur dan menyediakan fasilitas transportasi yang dapat diandalkan."Ujarnya
Pemerintah Daerah perlu bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Komite Kesehatan dan Pendidikan serta organisasi masyarakat setempat, guna memastikan akses yang mudah dan aman bagi warga Cibitung.
"Investasi dalam pembangunan jalan akses dan transportasi laut yang handal akan sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah juga harus melakukan pengawasan yang ketat dalam pemeliharaan dan perbaikan perahu yang ada, serta memastikan ketersediaan sarana transportasi yang memadai."Tegasnya
Lanjut Deden, Tanggung jawab pemerintah daerah tidak hanya sebatas memperhatikan aksesibilitas fisik, tetapi juga perlu melibatkan tenaga medis dan tenaga pendidikan yang cukup.
Diperlukan pendekatan yang komprehensif, mulai dari peningkatan fasilitas kesehatan di wilayah tersebut, penempatan tenaga medis yang memadai, hingga pengembangan infrastruktur seperti jembatan penghubung dan pendidikan yang berkualitas.
"Dalam menghadapi masalah aksesibilitas di Desa Cibitung, pemerintah daerah memiliki peran yang penting untuk memastikan bahwa hak masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan, Akses Penghubung (Jembatan) dan pendidikan terpenuhi dengan baik. Adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait akan membantu menciptakan suatu kondisi yang lebih baik di Desa Cibitung dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat."Jelas Deden Ketua Apdesi Sukabumi
